Skip to content
Media Tawangsari

Media Tawangsari

Kelompok Informasi Masyarakat

  • Profil
    • Pengurus
  • Berita
  • Youtube
  • Galeri
  • Toggle search form

Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan

Posted on September 15, 2024September 15, 2024 By admin No Comments on Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan

OPINI – Jurnalis itu adalah manusia pembelajar, kritis, dan investigatif. Aneh rasanya kalau ada seoramg jurnalis atau wartawan masih bangga mengaku jurnalis jika tata bahasa dalam tulisannya masih jauh dari standar bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Jurnalis atau wartawan seperti ini bisa dikatakan jurnalis atau wartawan “gadungan”. Sesuai dengan kata “gadung” yang berarti  bukan “talas”, dimana terlihat seperti “talas” tapi sebenarnya bukan, terlihat seperti jurnalis atau wartawan tapi sebenarnya dia bukan jurnalis atau wartawan.

Jurnalis “gadungan” ini bisa dilihat dari “Judul Berita” yang dia buat, susah dimengerti, panjang, dan kadang menggunakan huruf besar semua. Benar-benar bikin pusing pembaca untuk memahami judul berita yang dia buat. Pendek kata bikin pusing dan butuh “bodrex” untuk mengobatinya. Mungkin hal ini pula yang memunculkan istilah “Wartawan Bodrex.”

Selanjutnya kita juga bisa lihat dari penggunaan huruf kapital atau huruf besar di awal kata, kadang huruf besar di awal Nama dia bikin kecil, tapi dia pakai huruf besar di awal kata kerja. Kadang di menyambungkan kata depan “di” di depan kata tempat, tapi memisahkan kata “di” pada kata kerja pasif, dan banyak lagi kesalahan fatal dalam mempraktekkan kaidah penulisan jurnalistik.

Jurnalis ini biasanya tidak mau membaca kembali tulisan yang dia buat apa lagi tulisan yang dia terima atau copy paste dari media lain, main posting saja tanpa cek dan ricek. Jurnalis ini biasanya saya namakan jurnalis “eek, ” karena cuma orang “eek” yang tidak menengok “eek”nya kembali. 

Selain itu jurnalis yang punya kelakuan cuma posting tanpa membaca bisa dikatakan secara cepat-cepatnya sebagai “Jurnalis Sampah.” Kerjanya cuma “nyampah” di dunia maya, dan jumlah orang seperti ini banyak, dan postingannya juga banyak, persis seperti gundukan sampah, “buanyak bangat”.

“Jurnalis Sampah” ini kebanyakan tidak tahu diri. Sudah tata bahasanya berantakan, tapi suka menulis berita seolah-olah kritik sosial tapi tidak berdasar. Tulisannya lebih banyak opini dan agitasi dari pada fakta, dan tanpa rasa malu menyebarkan tulisannya itu ke media sosial dan group-group WA, seolah-olah apa yang dia tulis itu suatu kebenaran.

Lebih parah lagi, jurnalis sampah ini kalau menulis tanpa basa-basi juga suka memaki, mengeluarkan kata-kata yang tidak standar, melibatkan emosi tanpa sadar kalau tidak bisa dikatakan “gila” karena mengumbar kata cacian dan makian di tulisannya dengan mengabaikan kode etik jurnalistik.

Selanjutnya kita bisa mengidentifikasi “Jurnalis Sampah” atau “Jurnalis Gadungan” ini dari penggunaan huruf besar pada judul beritanya. Kadang dia menulis judul beritanya sesuai dengan kaidah penulisan judul, tapi kadang dia menulis judul berita menggunakan huruf besar semua, benar-benar tidak konsisten. Hal ini terjadi karena dia tidak ada ilmu atau kompetensi dasar untuk membuat judul yang sesuai dengan standar penulisan yang baik dan benar.

Dari hal-hal sederhana saja dia tidak punya kompetensi sebagai seorang jurnalis, apakah manusia-manusia seperti ini bisa dikatakan jurnalis atau wartawan profesional atau hanya menggunakan profesi jurnalis atau wartawan karena dia menganggur dan tujuannya untuk memgganggu dengan harapan imbalan duit ‘recehan.’

Jakarta, 23 Juni 2024

Hendri Kampai

Ketua Umum Jurnalis Nasional Indonesia

sources references https://wartadesa.co.id/hendri-kampai-jangan-mengaku-jurnalis-jika-tata-bahasa-anda-masih-berantakan

Berita

Post navigation

Previous Post: Fasilitasi Penyusunan Perubahan RPJM Desa Terintegrasi
Next Post: Rapimda PPDI Jawa Barat, Ini Kesepakatan Yang Akan Dibawa Ke Rapimnas – Puskominfo

More Related Articles

Indonesia sampaikan komitmen untuk tingkatkan kerja sama dengan WFP Berita
Proposal Pembangunan MCK | Cipta Desa Berita
Kabupaten Solok Siap Jadi Tuan Rumah KBSS 2025, Ribuan Pecinta Vespa Akan Padati Alahan Panjang Berita
Ini kelompok barang dan jasa yang dikenai dan bebas PPN 12 persen Berita
Polda Banten periksa dua anggota Brimob terkait kekerasan wartawan Berita
Sinergi Dinas PU Sukabumi dan Warga, Kerusakan Jalan Coblong–Cipuntang Ditindaklanjut Berita

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Satgas Yonif 511/DY Bagikan Alkitab di Gereja Ebenheizer Tolikara
  • Perkades Penjabaran APB Desa 2026
  • Realisasi PNBP Imigrasi Jaksel capai 169,81 persen pada 2025
  • Danlanud Sultan Hasanuddin Sambut Kunjungan Menhan RI dan Wakasau di Makassar
  • SEB 3 Menteri – Penjelasan PMK Nomor 81 Tahun 2025

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • December 2025
  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024

Categories

  • Berita

Copyright © 2025 Media Tawangsari.

Powered by PressBook Green WordPress theme