Skip to content
Media Tawangsari

Media Tawangsari

Kelompok Informasi Masyarakat

  • Profil
    • Pengurus
  • Berita
  • Youtube
  • Galeri
  • Toggle search form

Hendri Kampai: Demi Kesehatan Rakyat, Ubah Saja Sekolah Kedokteran Menjadi Sekolah Kedinasan

Posted on October 26, 2024October 26, 2024 By admin No Comments on Hendri Kampai: Demi Kesehatan Rakyat, Ubah Saja Sekolah Kedokteran Menjadi Sekolah Kedinasan

KESEHATAN – Bayangkan, suatu hari kelak, dokter bukan lagi hanya anak orang kaya atau mereka yang beruntung dapat beasiswa super langka. Membayangkannya saja sudah seperti adegan dalam novel klasik, bukan? Namun, bagaimana kalau profesi dokter itu menjadi jalan pengabdian yang bisa dicapai siapa saja, tanpa embel-embel biaya selangit? Inilah kisah yang berusaha kita tulis bersama.

1. Sekolah Dokter Itu Gratis? Ide Gila yang Genial!
Saat ini, pendidikan kedokteran punya label harga yang bikin geleng kepala. Memang, siapa yang tidak sadar kalau jadi dokter itu mahal, bahkan mungkin sampai menguras dompet generasi berikutnya. Tapi, bayangkan kalau pendidikan dokter itu gratis! Bayangkan calon dokter datang dari berbagai kalangan, tak pandang bulu apakah mereka dari kampung kecil atau kota besar. Bukannya bikin repot, justru ini investasi jangka panjang buat negara. Dengan cara ini, kita tak hanya mendidik dokter, tapi juga memastikan setiap daerah punya dokter sendiri. Misi kesehatan, check!

2. Dokter Bukan Tukang Duit, Tapi Pelayan Rakyat
Kalau pendidikan dokter sudah gratis, tentunya bukan lagi sekadar mengejar harta atau status sosial. Mereka, para dokter ini, jadi hadir bukan karena ingin cepat kaya, tetapi karena dorongan hati untuk melayani. Bukankah akan keren jika dokter hadir di desa-desa terpencil tanpa beban keuangan yang membuntuti? Mereka bisa fokus pada tujuan utamanya: menyelamatkan dan meningkatkan kualitas hidup rakyat. Mungkin, tanpa beban utang kuliah, mereka akan lebih siap untuk bekerja di mana pun, dari Sabang sampai Merauke!

3. Dokter Juga Manusia: Gaji yang Layak Buat Hidup yang Wajar
Namun, biar bagaimanapun, dokter juga butuh makan, bayar listrik, dan ya…menikmati hidup seperti orang lain. Kalau pendidikan dokter dibiayai negara, berarti giliran negara juga memberikan penghasilan yang layak bagi mereka setelah lulus. Dengan gaji yang sepadan, dokter tak perlu banting tulang hingga harus buka praktik sana-sini untuk menyambung hidup. Dampaknya? Mereka bisa bekerja dengan hati yang lebih tenang, tanpa harus memikirkan “cuan” di atas “cita.”

4. Pendidikan Kedokteran ala Sekolah Kedinasan? Wah, Kenapa Enggak?
Nah, apa jadinya kalau pendidikan kedokteran dibuat mirip seperti sekolah kedinasan? Sistem ini bisa jadi solusi jitu, di mana dokter direkrut berdasarkan kualitas, bukan kemampuan finansial semata. Calon dokter akan menjalani pelatihan yang ketat, bukan cuma soal otak, tapi juga mentalitas pengabdian. Setelah lulus? Bukan jadi “freelancer kesehatan” tapi langsung jadi ASN. Pasti rasanya berbeda, menjadi dokter yang bukan hanya berstatus ASN, tapi punya dedikasi pada rakyat yang benar-benar memerlukan kehadiran mereka.

5. Buat Semua Anak Negeri, Tanpa Pandang Bulu!
Poin yang paling menarik adalah ini: menjadi dokter bukan lagi monopoli kalangan tertentu. Setiap anak, mau dari kota atau pelosok, bisa punya mimpi yang sama. Tidak ada batasan karena dompet orang tua. Dengan pendidikan dokter yang terbuka untuk semua, kita bisa melihat profesi ini tumbuh beragam. Tak hanya kaya secara jumlah, tapi juga kaya secara perspektif, dengan dokter-dokter yang memahami kebutuhan masyarakat dari berbagai latar belakang.

6. Rakyat Sehat, Negara Kuat
Bayangkan dampaknya bagi masyarakat luas! Pendidikan dokter gratis, gaji yang layak, pengabdian sebagai tujuan utama, dan dokter-dokter tersebar hingga pelosok – hasilnya? Kesehatan bukan lagi soal lokasi, tapi soal hak yang bisa didapatkan setiap orang. Bayangkan angka kesehatan nasional membaik: angka kematian menurun, angka harapan hidup naik. Kita punya dokter yang bukan hanya pintar, tapi peduli dan tanggap pada situasi masyarakat.

Sebuah Cita-Cita di Atas Kertas
Kedengarannya seperti mimpi, memang. Tetapi, inilah harapan bagi masa depan kesehatan kita. Menjadikan profesi dokter lebih dari sekadar pilihan karier, tetapi pilihan hidup untuk pengabdian. Lalu, siapa tahu? Mungkin suatu hari nanti, cerita ini bukan lagi angan-angan, tapi realitas yang kita nikmati bersama.

Jakarta, 26 Oktober 2024
Hendri Kampai
Ketua Umum Jurnalis Nasional Indonesia/JNI/Akademisi

sources references https://wartadesa.co.id/hendri-kampai-demi-kesehatan-rakyat-ubah-saja-sekolah-kedokteran-menjadi-sekolah-kedinasan

Berita

Post navigation

Previous Post: Perpres Nomor 140 Tahun 2024 – Oraganisasi Kementerian Negara
Next Post: Butuh Rekomendasi Bupati, DPMD Seluma Sebut Kepala Desa Tidak Bisa Sembarangan Pecat Perangkat Desa – Puskominfo

More Related Articles

Pjs Wali Kota Bukittinggi Dorong Literasi Warga: “Gedung Baru Perpustakaan Dibangun Perpusnas dan e-Library Segera Terwujud Berita
Hendri Kampai: Rapat Redaksi, Pilar Penting dalam Produksi Berita Berkualitas Berita
Youtube Berita
Nagari TV, TVnya Nagari! – Indonesia Berita
Perkades Penjabaran Perubahan APB Desa 2025 [Setelah Perubahan APB Desa] Berita
Kementerian HAM pastikan rencana pemberian 44.000 amnesti narapidana Berita

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Buku Saku Pembiayaan Kopdes Merah Putih
  • Kemenangan kontra PSBS Biak jadi modal penting untuk Persib Bandung
  • MK: Jaksa Bisa Ditangkap Tanpa Izin Jaksa Agung, Egalitas Menuju Keadilan
  • Proposal Pertanian Tomat [Ketahanan Pangan]
  • Inggris jadi tim Eropa pertama lolos ke Piala Dunia usai sikat Latvia

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024

Categories

  • Berita

Copyright © 2025 Media Tawangsari.

Powered by PressBook Green WordPress theme