Skip to content
Media Tawangsari

Media Tawangsari

Kelompok Informasi Masyarakat

  • Profil
    • Pengurus
  • Berita
  • Youtube
  • Galeri
  • Toggle search form

Hendri Kampai: Di Indonesia, Rakyat Lebih Percaya Cuitan Netizen daripada Omongan Pejabat?

Posted on January 21, 2025January 21, 2025 By admin No Comments on Hendri Kampai: Di Indonesia, Rakyat Lebih Percaya Cuitan Netizen daripada Omongan Pejabat?

PEMERINTAHAN – Dalam realitas sosial yang terus berubah di Indonesia, kepercayaan publik terhadap institusi formal seperti pemerintah dan pejabat negara mengalami tantangan besar. Di sisi lain, cuwitan netizen di media sosial semakin dianggap sebagai sumber informasi utama, bahkan lebih dipercaya oleh sebagian besar masyarakat. Fenomena ini tidak hanya mencerminkan dinamika sosial-politik, tetapi juga memperlihatkan pergeseran fundamental dalam cara masyarakat memperoleh dan memproses informasi.

Erosi Kepercayaan terhadap Pejabat
Kepercayaan adalah dasar hubungan antara rakyat dan pemerintah. Namun, kasus-kasus korupsi, janji politik yang tidak terealisasi, serta komunikasi yang kurang transparan telah menciptakan jurang yang semakin lebar antara pejabat dan masyarakat. Ketika rakyat merasa bahwa informasi yang disampaikan pejabat sarat dengan kepentingan politik, kredibilitas pejabat pun menurun drastis. Kata-kata mereka sering dianggap sebagai “retorika kosong” yang jauh dari kenyataan hidup masyarakat.

Media Sosial: Arena Baru Kepercayaan
Media sosial, terutama platform seperti Tik Tok, Youtube, Twitter, Facebook dan Instagram, telah menjadi panggung alternatif bagi rakyat untuk mencari, berbagi, dan memvalidasi informasi. Netizen yang aktif di media sosial sering dianggap lebih jujur dan otentik. Mengapa demikian? Karena mereka berbicara langsung dari pengalaman atau opini pribadi tanpa melalui “filter” institusi formal. Di dunia digital ini, opini netizen dianggap lebih relevan, karena mewakili suara rakyat biasa yang sering kali tidak terdengar di ruang-ruang formal.

Sebagai contoh, ketika terjadi peristiwa besar seperti bencana alam atau kebijakan kontroversial, cuwitan dari warga lokal yang berada di lapangan sering menjadi referensi utama masyarakat dibandingkan pernyataan resmi pemerintah. Cuwitan tersebut dianggap lebih cepat, tepat, dan apa adanya.

Peran Netizen sebagai Pemimpin Opini
Dalam konteks ini, netizen yang memiliki banyak pengikut sering kali memainkan peran layaknya “pemimpin opini”. Mereka adalah tokoh-tokoh yang pandangannya dianggap mewakili aspirasi rakyat. Hal ini menciptakan fenomena baru di mana “influencer” digital menjadi lebih berpengaruh daripada pejabat publik. Narasi yang mereka bangun melalui cuitan sering kali membentuk opini publik secara masif.

Namun, ada sisi gelap dari fenomena ini. Tidak semua informasi yang disampaikan oleh netizen dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hoaks dan disinformasi juga menyebar dengan mudah melalui media sosial, menciptakan tantangan baru dalam mencari sumber informasi yang benar.

Mengapa Cuitan Lebih Dipercaya?
Ada beberapa alasan mengapa rakyat lebih percaya cuwitan netizen:

1. Kecepatan Informasi: Informasi di media sosial menyebar dengan sangat cepat, sering kali mendahului pernyataan resmi.

2.Gaya Komunikasi yang Relatable: Cuwitan netizen sering kali menggunakan bahasa sehari-hari yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat.

3. Rasa Kebersamaan: Ada kesan bahwa netizen adalah “orang biasa” yang sama-sama berjuang dalam kondisi sosial-ekonomi yang serupa.

Bagaimana Pejabat Bisa Memperbaiki Kepercayaan Publik?
Untuk memenangkan kembali hati rakyat, pejabat publik harus:

1. Memperbaiki Transparansi: Menyampaikan informasi secara jelas dan terbuka tanpa bias politik.

2. Meningkatkan Interaksi di Media Sosial: Pejabat harus lebih aktif di media sosial dengan membangun komunikasi dua arah yang autentik.

3. Membuktikan dengan Tindakan Nyata: Kata-kata akan memiliki makna jika didukung oleh aksi nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

Fenomena ini menunjukkan bahwa di era digital, kepercayaan publik tidak lagi sepenuhnya berada di tangan pejabat formal. Media sosial telah menciptakan demokrasi informasi, di mana siapa pun bisa menjadi sumber kebenaran. Namun, masyarakat juga perlu lebih kritis dalam memilah informasi agar tidak terjebak dalam arus hoaks. Pada akhirnya, baik pejabat maupun netizen memiliki tanggung jawab bersama untuk membangun ekosistem informasi yang sehat di Indonesia.

Jakarta, 21 Januari 2025
Hendri Kampai
Ketua Umum Jurnalis Nasional Indonesia/JNI/Akademisi

sources references https://wartadesa.co.id/hendri-kampai-di-indonesia-rakyat-lebih-percaya-cuitan-netizen-daripada-omongan-pejabat

Berita

Post navigation

Previous Post: Simulasi Perhitungan Penyaluran Dana Desa Tahun 2025
Next Post: Pengurus PPDI Kabupaten Balangan Resmi Di Kukuhkan, Bupati Berikan Apresiasi Positip – Puskominfo PPDI

More Related Articles

Masih Ada 16 Bulan Tunjangan Perangkat Desa Yang Belum Terbayar, Begini Respon Dinsos PMD Pangandaran Berita
SK Musrenbang Desa Perubahan RPJM Desa Terintegrasi Berita
Diskusi Bersama Bupati, PPDI Wonogiri Dorong Peningkatan Kesejahteraan Dan Penerbitan NIPD – Puskominfo Berita
Pentingnya Kekuatan MOU Media Pers: Tantangan SK Kualifikasi dari Kominfo Berita
Berita Acara Hasil Penyusunan Rancangan Perubahan RPJM Desa Terintegrasi Berita
Berikan Dukungan Spiritual ,MA RI Peduli Serahkan Bantuan Keberangkatan Umroh Korban Banjir Bandang Berita

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Jalan alternatif Bireuen-Aceh Utara melalui jembatan Awe Geutah
  • dr. Gatot Sugiharto: Irigasi Optimal, Produktivitas pangan Jampangkulon Diharapkan Meningkat
  • Materi Permasalahan Stunting Di Desa
  • Tanjung Lesung tawarkan opsi liburan jelang Natal dan Tahun Baru
  • Pemerintah Sebut Penanganan Bencana Sumatra Prioritas Nasional, Seluruh Sumber Daya Negara Dikerahkan

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • December 2025
  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024

Categories

  • Berita

Copyright © 2025 Media Tawangsari.

Powered by PressBook Green WordPress theme